“Iman yang menyelamatkan”
EVANGELIUM: Kejadian 22:1-12
EPISTEL: Ibrani 11:7-12
Renungan audio: klik di sini atau di gambar untuk mendengar khotbah
Kepada Abraham, Tuhan tidak hanya berjanji memberkati secara melimpah, tapi menjadikannya berkat bagi bangsa-bangsa dan juga menjadikan keturunannya bangsa yang besar. Janji itu tergenapi justru atas kita. Karena setiap kita yang beriman kepada Yesus Kristus disebut juga sebagai keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. (Gal 3:29)
Kita semua orang yang juga beriman kepada Allah Abraham telah menjadi anak-anak Abraham. Kita memahami juga bahwa berkat dan janji serta perlindungan Allah itu bukan datang tiba-tiba secara instan dan spontan karena kita anak-anak Abraham.
Kita semua orang yang juga beriman kepada Allah Abraham telah menjadi anak-anak Abraham. Kita memahami juga bahwa berkat dan janji serta perlindungan Allah itu bukan datang tiba-tiba secara instan dan spontan karena kita anak-anak Abraham.
Status dan keberadaan kita tersebut bukan disulap sehingga membuat pikiran kita dipenuhi angan-angan dan prasangka bahwa begitu mudah dan murahnya menjadi seorang Kristen, dan otomatis semua serba sempurna. Pemikiran itu tidak tepat. Karena ketaatan Abraham ternyata tetap diuji Tuhan. Semua tidak terjadi secara mekanis dan otomatis. Tetapi melibatkan seluruh perasaan, pikiran, pertimbangan hati dan keputusan-keputusan sulit yang harus diambil.
Abraham bukan hanya percaya. Iman dan pikiran serta ucapan yang keluar dari mulutnya nyata dalam tingkah laku dan tindakan yang penuh risiko. Maka ketika Allah meminta Abraham mengorbankan Ishak, ia patuh walau pun amat sangat berat.
Siapkah kita meneladani Abraham? Amin! (as)
Lagu Pujian:
EVANGELIUM: Kejadian 22:1-12
22:1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
22:3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
22:4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
22:7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
22:8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Lagu Pujian:
BE. 113:1-2 “Debata Sitolusada” (Tuhan Allah Yang Tritunggal)
Bahasa Batak
Debata Sitolusada: Ama, Anak, Tondi i.
Nunga montok nasa bada, na paholang tondingki.
Sian hangoluan i, na rade di surgo i.
Ai naung sesa do dosangku, sian asi ni roha-Mu.
Sai ingani ma rohangku, sai parbadiai ma au,
Asa tong tutu hatangku, unang be margabus au.
Sasude na roa pe, tanggal sian au muse;
Ho dipuji, o Tuhanku, hata dohot pambaenanku.
Bahasa Indonesia
Tuhan Allah Yang Tritunggal: Bapa, Put’ra, Roh Kudus.
Tuhan t’lah memperdamaikan diri-Nya dan jiwaku.
Kini hidup yang kekal tersedia bagiku.
Dosaku t’lah Kau ampuni oleh kasih-Mu abadi.
Diamlah dalam hatiku, kuduskanlah jiwaku.
Agar jujur bicaraku, dusta jauh dariku.
Kejahatan lain pun kutentang dengan tekun.
Kau kupuji, ya Tuhanku, dengan kata dan sikapku.
Bahasa Batak
Debata Sitolusada: Ama, Anak, Tondi i.
Nunga montok nasa bada, na paholang tondingki.
Sian hangoluan i, na rade di surgo i.
Ai naung sesa do dosangku, sian asi ni roha-Mu.
Sai ingani ma rohangku, sai parbadiai ma au,
Asa tong tutu hatangku, unang be margabus au.
Sasude na roa pe, tanggal sian au muse;
Ho dipuji, o Tuhanku, hata dohot pambaenanku.
Tuhan Allah Yang Tritunggal: Bapa, Put’ra, Roh Kudus.
Tuhan t’lah memperdamaikan diri-Nya dan jiwaku.
Kini hidup yang kekal tersedia bagiku.
Dosaku t’lah Kau ampuni oleh kasih-Mu abadi.
Diamlah dalam hatiku, kuduskanlah jiwaku.
Agar jujur bicaraku, dusta jauh dariku.
Kejahatan lain pun kutentang dengan tekun.
Kau kupuji, ya Tuhanku, dengan kata dan sikapku.
DOA:
Berilah kami iman yang taat dan patuh penuh akan perintah-Mu, ya Allah, sama seperti Abraham. Amin
22:1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
22:3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
22:4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
22:7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
22:8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Sumber:
Renungan Harian "Ikutlah Aku" HKBP Rawamangun
atas ijin dari: Bapak Pdt. Bernard T.P Siagian, MTh.
Media Reproduksi:
Blog: FIRMAN TUHAN HARI INI
Youtube: Renungan Harian Kristen
Untuk mendapatkan update Renungan Harian Kristen dalam Audio setiap hari, silahkan subsribe channel kami disini.
Tuhan Yesus Memberkati.
Renungan Harian "Ikutlah Aku" HKBP Rawamangun
atas ijin dari: Bapak Pdt. Bernard T.P Siagian, MTh.
Media Reproduksi:
Blog: FIRMAN TUHAN HARI INI
Youtube: Renungan Harian Kristen
Untuk mendapatkan update Renungan Harian Kristen dalam Audio setiap hari, silahkan subsribe channel kami disini.
Tuhan Yesus Memberkati.