Mazmur 29:2 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan
“Sujud Kepada Tuhan”
BACAAN PAGI: Pengkhotbah 5:1-7
BACAAN MALAM: 1 Korintus 10:23; 11:1
Renungan audio: klik di sini atau di gambar untuk mendengar khotbah
Transkrip
Mazmur 29:2 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan
Hari ini kita memasuki bulan Juli 2019. Bulan Juni telah kita lalui bersama peristiwa demi peristiwa yang kita alami. Ada yang membuat kita bersukacita, tapi tak jarang ada pula yang memaksa kita bersedih. Kita memang selalu berharap Tuhan menyertai dan melindungi kita setiap saat. Namun demikian kita juga sadar bahwa suka dan duka dalam hidup ini akan bergantian menemani kita.
Oleh karena itu, baik suka maupun duka semuanya kita yakin sebagai jalan Tuhan untuk mendekatkan diri kita kepada-Nya. “Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan.”
Inilah seruan firman Tuhan kepada kita mengawali bulan Juli ini. Apa maksudnya? Sederhana! Hemat kami, maksudnya adalah apapun yang kita alami setiap hari, baik suka mau pun duka atau penderitaan, semua hal yang kita jalani, baik hal-hal yang biasa-biasa saja sehari-hari mau pun yang amat sangat luar biasa sekali pun, biarlah kita jalani dengan kepatuhan hanya kepada Tuhan.
Sebab kita tahu bahwa tidak ada apa pun yang terjadi di luar kendali-Nya. Bahwa Tuhan kita adalah Mahakuasa. Dia adalah Bapa kita. Kita adalah anak-Nya. Mengucap syukur saja atas pemeliharaan kasih-Nya! Kita terima saja apa adanya dengan sujud kepada-Nya berhiaskan kekudusan.
Biarlah semua yang ada kita persembahan kepada-Nya. Saat senang, kita memuji nama-Nya. Saat bergumul, kita berseru kepada-Nya, sehingga semua kejadian dan aktivitas kita hanya tertuju kepada Tuhan. Amin! (rhn)
Oleh karena itu, baik suka maupun duka semuanya kita yakin sebagai jalan Tuhan untuk mendekatkan diri kita kepada-Nya. “Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan.”
Inilah seruan firman Tuhan kepada kita mengawali bulan Juli ini. Apa maksudnya? Sederhana! Hemat kami, maksudnya adalah apapun yang kita alami setiap hari, baik suka mau pun duka atau penderitaan, semua hal yang kita jalani, baik hal-hal yang biasa-biasa saja sehari-hari mau pun yang amat sangat luar biasa sekali pun, biarlah kita jalani dengan kepatuhan hanya kepada Tuhan.
Sebab kita tahu bahwa tidak ada apa pun yang terjadi di luar kendali-Nya. Bahwa Tuhan kita adalah Mahakuasa. Dia adalah Bapa kita. Kita adalah anak-Nya. Mengucap syukur saja atas pemeliharaan kasih-Nya! Kita terima saja apa adanya dengan sujud kepada-Nya berhiaskan kekudusan.
Biarlah semua yang ada kita persembahan kepada-Nya. Saat senang, kita memuji nama-Nya. Saat bergumul, kita berseru kepada-Nya, sehingga semua kejadian dan aktivitas kita hanya tertuju kepada Tuhan. Amin! (rhn)
Lagu Pujian:
BE. 190:1+3 “Las Rohangku Situtu” (Sungguh Girang Hatiku)
Bahasa Batak
Puji ma Debata na songkal, pasangap ma goar-Na.
Puji ma, angka rura dohot lung, angka dolok na timbo;
Dohot hasak ni galumbang sude mamuji Ho!
Langit i na mansai hembang, bintang i na mansai torang,
Ombun i na mansai saksak, pasangaphon Ho, o Debata!
Tung so olo tading au lao mamuji Ho, Tuhan!
Nasa gogo bahenonku lao pasangaphon Ho.
Ro di ujung ni ngolungku sai pujionku Ho!
Bahasa Indonesia
Pujilah Allah Mahaagung, muliakanlah nama-Nya.
Pujilah, wahai bukit dan lembah, serta gunung yang megah;
Serta ombak laut samud’ra, nyanyikan nama-Nya!
Langit-Nya luas terbentang, bintang nan bersinar terang,
Embun yang naik dan terbang memuliakan nama-Mu, Tuhan!
Aku bernyanyi terus memuliakan nama-Mu!
Dengan segenap hatiku memuji nama-Mu.
Hingga Tuhan memanggilku, ‘kupuji nama-Mu!
DOA:
BACAAN PAGI: Pengkhotbah 5:1-7
5:1 Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.
5:2 Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.
5:3 Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.
5:4 Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
5:5 Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
5:6 Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.
5:7 Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka.
Sumber:
Renungan Harian "Ikutlah Aku" HKBP Rawamangun
atas ijin dari: Bapak Pdt. Bernard T.P Siagian, MTh.
Media Reproduksi:
Blog: FIRMAN TUHAN HARI INI
Youtube: Renungan Harian Kristen
Untuk mendapatkan update Renungan Harian Kristen dalam Audio setiap hari, silahkan subscribe channel kami disini.
Tuhan Yesus Memberkati.
Bahasa Batak
Puji ma Debata na songkal, pasangap ma goar-Na.
Puji ma, angka rura dohot lung, angka dolok na timbo;
Dohot hasak ni galumbang sude mamuji Ho!
Langit i na mansai hembang, bintang i na mansai torang,
Ombun i na mansai saksak, pasangaphon Ho, o Debata!
Tung so olo tading au lao mamuji Ho, Tuhan!
Nasa gogo bahenonku lao pasangaphon Ho.
Ro di ujung ni ngolungku sai pujionku Ho!
Pujilah Allah Mahaagung, muliakanlah nama-Nya.
Pujilah, wahai bukit dan lembah, serta gunung yang megah;
Serta ombak laut samud’ra, nyanyikan nama-Nya!
Langit-Nya luas terbentang, bintang nan bersinar terang,
Embun yang naik dan terbang memuliakan nama-Mu, Tuhan!
Aku bernyanyi terus memuliakan nama-Mu!
Dengan segenap hatiku memuji nama-Mu.
Hingga Tuhan memanggilku, ‘kupuji nama-Mu!
DOA:
Sertai kami, ya Bapa, menjalani hidup ini, agar apa pun yang kami alami hanya untuk kemuliaan nama-Mu. Amin
5:1 Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.
5:2 Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.
5:3 Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.
5:4 Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
5:5 Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
5:6 Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.
5:7 Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka.
Sumber:
Renungan Harian "Ikutlah Aku" HKBP Rawamangun
atas ijin dari: Bapak Pdt. Bernard T.P Siagian, MTh.
Media Reproduksi:
Blog: FIRMAN TUHAN HARI INI
Youtube: Renungan Harian Kristen
Untuk mendapatkan update Renungan Harian Kristen dalam Audio setiap hari, silahkan subscribe channel kami disini.
Tuhan Yesus Memberkati.