BANGKIT DAN ANDALKAN TUHAN DALAM HIDUPMU

Firman Tuhan Hari Ini, Jumat, 24 Mei 2019: BANGKIT DAN ANDALKAN TUHAN DALAM HIDUPMU
BE. 695:1+4 “Jesus, Tuhanku, Di Ho Ma Au On” (Aku Milik-Mu, Yesus)

Bahasa Batak
Jesus, Tuhanku, di Ho ma au on, asa mangihut tu Ho au tongtong.
Gohi rohangku ingani au on, sonang di Ho tongtong.
O Tuhan, togu ma au! O Tuhan, togu-togu ma au!
Gohi rohangku, ingani au on. Sonang di Ho tongtong.

Na marhaposan tu Jesus tahe, sai na martua ibana muse.
Sonang ibana di portibi on, nang di surgo i non.
Jolma na bonar burju; jolma na bonar huhut burju!
Sonang ibana di portibi on, nang di surgo i non.

Bahasa Indonesia
Aku milik-Mu, Yesus, Tuhanku! Aku mau tetap setia pada-Mu.
Curahkan Roh-Mu dalam diriku, damai bersama-Mu.
Pegang tanganku, Tuhan! Peganglah tanganku, ya Tuhan!
Curahkan Roh-Mu dalam diriku. Damai bersama-Mu.

Orang percaya kepada Tuhan pasti bahagia damai hidupnya.
Di bumi ini, di surga kelak bahagia s’lamanya.
Bahagia selamanya! Bahagia, damai selamanya!
Di bumi ini, di surga kelak bahagia s’lamanya.

BACAAN PAGI: Kejadian 8:15-22
BACAAN MALAM: Lukas 12:6-12

Renungan audio: klik gambar untuk mendengar khotbah


BANGKIT DAN ANDALKAN TUHAN DALAM HIDUPMU

Transkrip: 
Zefanya 3:12 : “Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN.”
Jika kita diberi memilih antara berhasil atau gagal, tentu semua akan memilih berhasil. Namun realita hidup tidak bisa dipungkiri. Keinginan untuk berhasil, dengan perencanaan dan segala usaha yang kita kerjakan, namun bisa saja kegagalan yang terjadi. Jika demikian, bagaimana kita bersikap terhadap kegagalan di tengah perjuangan yang kita lakukan? 

Dalam nas hari ini ada janji Tuhan yang disampaikan nabi Zefanya, sebuah resep kebangkitan dari kegagalan yang agak ganjil. Tuhan bukan memulihkan umat yang gagah perkasa dan yang mengalahkan bangsa-bangsa. Atau yang sangat berhikmat dan giat membangun kembali kejayaannya sendiri. Bukan pula umat yang kuat dan percaya diri. Tetapi umat yang rendah hati dan lemah.

Ketika terpuruk dalam kegagalan, kita harus memilih mengandalkan Tuhan. Sebab mengandalkan kekuatan sendiri justru adalah kecongkakan yang akan Tuhan singkirkan. (Ay 11) Tetapi orang yang mencari Tuhan dan hidup dalam ketaatan serta sabar menantikan pertolongan Tuhan akan diselamatkan. 

Keyakinan ini akan memampukan kita menjalani kehidupan dengan penuh pengharapan walau pun mengalami kegagalan. Kita dapat belajar sesuatu yang baik dari kegagalan. Bahwa kegagalan adalah sebuah kesempatan untuk kita dapat mengalami anugerah Tuhan untuk melanjutkan kehidupan. Selamat belajar dari kegagalan! Amin!

DOA:
“Syukur bagi-Mu, ya Tuhan, atas kegagalan yang kami alami. Dari situlah kami telah Engkau bangkitkan. Amin!”