PERCAYA DAN SETIALAH KEPADA TUHAN

Firman Harian Kamis, 23 Mei 2019: BAGAI RUSA YANG DIBURU, HAUS
Lagu: BE. 711:3+5 “Songon Ursa Na Binuru” (Bagai Rusa Yang Diburu, Haus)

Bahasa Batak

Tungkimi ale tondingku, tung beasa rusak ho?
Sai haposi ma Tuhanmu, ndang tadingkonon-Na ho.
Pujiongku do muse, Tuhan Debata dope,
Hatuaon ni bohingku na tongtong naeng haposanhu.

Diparbaga Debatangku asi ni roha-Na i,
Di au, jadi las rohangku, molo sai huingot i.
Borngin nang arian pe, huendehon do sude,
Denggan basa ni Jahowa na manolong naposo-Na.

Bahasa Indonesia

O, mengapa kau tertunduk dan gelisah jiwaku?
Haraplah pada Allahmu, Tuhan pertolonganmu.
Kini sedih hatimu, nanti girang hatimu,
Naikkan syukur pujianmu pada Tuhan dan Allahmu.

Tuhan Allah menjanjikan kasih, rahmat-Nya kekal.
Jika aku mengingatnya hatiku bahagia.
Siang hari, malam pun ‘ku berdoa bertekun.
‘Ku bernyanyi dan bersyukur pada Allah Penolongku.

Renungan


Mazmur 42:7: “Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar."

Saat menghadapi ujian, ada rasa kuatir dalam melewatinya. Itu dirasakan pemazmur saat jiwanya tertekan. Sepanjang hari orang berkata kepadanya: "Di mana Allahmu?" Jiwanya haus akan TUHAN, Allah yang hidup. Karena itu dia berseru sebagaimana nas hari ini. Ia mengharapkan pertolongan Tuhan dalam tekanan yang dialaminya. Ia berpikir positif dan memfokuskan diri kepada Tuhan.

Dengan berseru kepada Tuhan, pemazmur mengingatkan jiwanya sehingga dapat terkendali dan tidak padam atau menyerah. Ia bersyukur kepada Allah, dan Allah menolongnya. Ia berharap kepada-Nya.

Pemazmur mengingatkan kita agar dapat mengendalikan jiwa saat menghadapi kondisi tertekan dan gelisah. Jangan melupakan Tuhan! Tuhan pasti mengulurkan tangan-Nya. Karena kasih setia-Nya, Dia akan memberikan jalan keluar, sehingga kita dapat menanggungnya. Yesus Kristus telah memberikan teladan saat tertekan dalam pergumulan-Nya di Getsemani. Ia tetap bersandar dan berseru kepada Bapa-Nya. Karena itu, jangan jiwa kita menjadi lemah. Sebab jiwa yang lemah tidak akan dapat mengendalikan diri saat tertekan dan gelisah.

Kita harus membangunkan jiwa dengan berseru kepada Tuhan untuk dapat mengendalikan diri, agar tidak bimbang dan gelisah. Tetaplah bertekun di dalam doa dengan pengharapan akan pertolongan tangan Tuhan. Allah setia akan janji-Nya. Kasih setia-Nya tetap untuk selama-lamanya. Amin!

DOA:
“Janganlah kiranya kasih setia-Mu undur atas kami, ya Tuhan. Bangunkanlah jiwa kami saat kami tertekan. Amin!”

BACAAN PAGI:


Matius 7:24-29
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
7:28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
7:29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

BACAAN MALAM:


Amsal 30:7-10
30:7 Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:
30:8 Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
30:9 Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
30:10 Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu.