KUSERAHKAN PADA YESUS - SELURUH HIDUPKU

Mazmur 141:1 “Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!”

BE. 691:1+3 “Hupasahat Ma Tu Jesus” (Kuserahkan Pada Yesus)

Bahas Batak
Hupasahat ma tu Jesus, saluhutna ngolungki.
Roha nang pambahenanku, saluhutna tingkingki.
Hupasahat ma tu Jesus, saluhutna diringki.
Hupasahat ma tu Jesus, saluhutna ngolungki.

Nang pamereng ni matangku mandompakhon Jesus i.
Soara ni pamanganku mamuji goar-Na i.
Hupasahat ma tu Jesus, saluhutna diringki.
Hupasahat ma tu Jesus, saluhutna ngolungki.

Bahasa Indonesia
Kuserahkan pada Yesus seluruhnya hidupku.
Pikiran dan perbuatanku, dan semua waktuku.
Kuserahkan pada Yesus seluruhnya diriku.
Kuserahkan pada Yesus seluruhnya hidupku.

Mata dan penglihatanku hanya pada Tuhanku.
Suara dan nyanyianku untuk memuliakan-Mu.
Kuserahkan pada Yesus seluruhnya diriku.
Kuserahkan pada Yesus seluruhnya hidupku.

BACAAN PAGI: Wahyu 3:19-22
BACAAN MALAM: Lukas 13:6-9

Renungan
Mazmur 141:1: “Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!”

Raja Daud kita kenal karena kesetiaannya kepada Tuhan. Ia sangat dekat dengan Tuhan, terutama saat-saat menghadapi aneka pergumulan. Banyak hal membuat Daud menyerahkan hidup kepada Tuhan.

Banyak pihak yang mengintai nyawanya, dengan gencar mengancam dirinya. Sepertinya dia tak mungkin lepas lagi dari tangan para musuhnya. Itu sebabnya ia berpasrah diri hanya kepada Tuhan Allah. Tiada tempat baginya untuk berlindung dan berkeluh kesah, kecuali hanya Tuhan. Hal ini menjadi bukti betapa pasrahnya Daud kepada Tuhan.

Hal menarik yang kita perhatikan dari nas renungan ini adalah permohonan Daud kepada Allah, yaitu agar mulut dan bibirnya diawasi dan dijaga Tuhan, agar jangan mengeluarkan kata-kata yang sembrono. Supaya mulut dan bibirnya hanya menyampaikan kata-kata yang baik, yang memberkati bagi orang yang mendengarnya.

Firman Tuhan hari ini menyerukan kepada kita agar berhati-hati menggunakan alat bicara kita, termasuk juga tentunya alat komunikasi “medsos” kita. Mintalah supaya Tuhan saja memakai “mulut dan bibir” kita untuk hal yang berguna bagi maksud-Nya.

Ingatlah pepatah yang mengatakan: “Mulutmu adalah harimaumu yang dapat menerkam kepalamu.” Sebab kenyataannya, tak sedikit orang yang menderita hanya karena ungkapan kata-kata kita. Membuat orang tersinggung dan sakit hati.

Baiklah kita menjaga mulut kita. Ucapkanlah kata-kata yang menyejukkan hati pendengar kita. Kita gunakan mulut kita untuk menyanyikan lagu pujian. Segala hujatan dan yang merendahkan orang lain kita jauhkan. Jadilah berkat bagi orang lain dengan kata-kata yang kita ucapkan dalam pergaulan sehari-hari. Amin! (rhn)

DOA:

“Ya Allah, mampukan kami menguasai mulut dan bibir kami untuk menjadi sukacita bagi orang lain. Amin!”
Renungan Audio

BACAAN PAGI: Wahyu 3:19-22

19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Sumber Renungan:
Yayasan BKS Marturia
Kantor: Jalan Kayu Jati III no.3, Rawasari, Jakarta Timur. www:marturia.org
Tuhan Memberkati.