Efesus 3:12 “Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.”
“Keberanian Iman Percaya”
BACAAN PAGI: Kisah PR 6:1-7BACAAN MALAM: 1 Korintus 10:14-22
Renungan audio: klik di sini atau di gambar untuk mendengar khotbah
Transkrip
Efesus 3:12 “Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.”
Pemulihan hubungan yang terputus antara manusia dengan Allah hanya oleh kematian Yesus. Kematian Yesus menjadi puncak dan sentral kasih Allah. Dia rela berkorban untuk menjalin kembali hubungan yang rusak oleh dosa manusia. Allah sendiri yang berinisiatif untuk itu.
Seperti itu juga Paulus dalam kerasulannya yang menyadari kehadiran Yesus memulihkan hubungannya dengan Allah. Hubungannya yang rusak dengan sesama manusia dipulihkan oleh Roh Allah yang menganugerahinya kasih karunia. Dalam teologinya “en Kristo” (di dalam Kristus) diajarkannya bahwa hanya di dalam Kristus-lah seseorang dapat mengenal Allah dan masuk kepada Allah.
Hidup di dalam Kristus berarti tinggal diam di dalam-Nya. Ini adalah cara Allah membawa orang non-Yahudi masuk ke dalam-Nya. Maka tidak ada lagi pembedaan antara Yahudi dan non-Yahudi.
Karena kematian Yesus adalah universal, untuk siapa saja. Karena itu, “barangsiapa yang membenci Yesus, ia membenci juga Bapa-Nya.” (Yoh 15:23) Nas ini menjelaskan bagaimana orang non-Yahudi terpilih untuk hidup di dalam Kristus. Bukan lagi pembedaan suku yang menghambat seseorang masuk kepada Allah, tetapi iman kepada Yesuslah yang menyelamatkannya dan datang kepada Allah.
Imanlah yang membawa Paulus berani dalam keputusannya dan yang menjadikannya seorang rasul Yesus Kristus. Imanlah yang mengajarinya firman Tuhan. Sebagai orang Kristen yang sudah dipulihkan hubungan dengan Allah, marilah kita masuk ke dalam Dia. Dengan keberanian yang ada, di dalam Dia kita tetap setia kepada-Nya dan hidup di dalam Dia. Amin! (ds)
Seperti itu juga Paulus dalam kerasulannya yang menyadari kehadiran Yesus memulihkan hubungannya dengan Allah. Hubungannya yang rusak dengan sesama manusia dipulihkan oleh Roh Allah yang menganugerahinya kasih karunia. Dalam teologinya “en Kristo” (di dalam Kristus) diajarkannya bahwa hanya di dalam Kristus-lah seseorang dapat mengenal Allah dan masuk kepada Allah.
Hidup di dalam Kristus berarti tinggal diam di dalam-Nya. Ini adalah cara Allah membawa orang non-Yahudi masuk ke dalam-Nya. Maka tidak ada lagi pembedaan antara Yahudi dan non-Yahudi.
Karena kematian Yesus adalah universal, untuk siapa saja. Karena itu, “barangsiapa yang membenci Yesus, ia membenci juga Bapa-Nya.” (Yoh 15:23) Nas ini menjelaskan bagaimana orang non-Yahudi terpilih untuk hidup di dalam Kristus. Bukan lagi pembedaan suku yang menghambat seseorang masuk kepada Allah, tetapi iman kepada Yesuslah yang menyelamatkannya dan datang kepada Allah.
Imanlah yang membawa Paulus berani dalam keputusannya dan yang menjadikannya seorang rasul Yesus Kristus. Imanlah yang mengajarinya firman Tuhan. Sebagai orang Kristen yang sudah dipulihkan hubungan dengan Allah, marilah kita masuk ke dalam Dia. Dengan keberanian yang ada, di dalam Dia kita tetap setia kepada-Nya dan hidup di dalam Dia. Amin! (ds)
Lagu Pujian:
BE. 190:1+3 “Las Rohangku Situtu” (Sungguh Girang Hatiku)
Bahasa Batak
Las rohangku situtu, mida Jesus na lulu.
Manjalahi hajolmaon, ai Ibana paluahon.
Jolma manisia i, sian hamagoan i.
Las rohangku situtu, ai parjambar au tutu.
Di na denggan sasudena, pinarbaga ni Debata.
Di sude na burju i, mangihuthon Jesus i.
Bahasa Indonesia
Sungguh girang hatiku pada Yesus, Tuhanku.
Yang mencari manusia, melepaskan dari dosa.
Manusia yang sesat akan dis’lamatkan-Nya.
Sungguh girang hatiku kar’na janji Allahku.
Mewariskan harta surga bagi orang yang setia.
Dan berbakti selalu pada Yesus, Penebus.
DOA:
BACAAN PAGI: Kisah PR 6:1-7
6:1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
6:5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
6:6 Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
6:7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Sumber:
Renungan Harian "Ikutlah Aku" HKBP Rawamangun
atas ijin dari: Bapak Pdt. Bernard T.P Siagian, MTh.
Media Reproduksi:
Blog: FIRMAN TUHAN HARI INI
Youtube: Renungan Harian Kristen
Untuk mendapatkan update Renungan Harian Kristen dalam Audio setiap hari, silahkan subscribe channel kami disini.
Tuhan Yesus Memberkati.
Bahasa Batak
Las rohangku situtu, mida Jesus na lulu.
Manjalahi hajolmaon, ai Ibana paluahon.
Jolma manisia i, sian hamagoan i.
Las rohangku situtu, ai parjambar au tutu.
Di na denggan sasudena, pinarbaga ni Debata.
Di sude na burju i, mangihuthon Jesus i.
Sungguh girang hatiku pada Yesus, Tuhanku.
Yang mencari manusia, melepaskan dari dosa.
Manusia yang sesat akan dis’lamatkan-Nya.
Sungguh girang hatiku kar’na janji Allahku.
Mewariskan harta surga bagi orang yang setia.
Dan berbakti selalu pada Yesus, Penebus.
DOA:
Dengan keberanian yang Engkau berikan, biarlah kami senantiasa percaya dan menghampiri-Mu, ya Allah. Amin
6:1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
6:5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
6:6 Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
6:7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Sumber:
Renungan Harian "Ikutlah Aku" HKBP Rawamangun
atas ijin dari: Bapak Pdt. Bernard T.P Siagian, MTh.
Media Reproduksi:
Blog: FIRMAN TUHAN HARI INI
Youtube: Renungan Harian Kristen
Untuk mendapatkan update Renungan Harian Kristen dalam Audio setiap hari, silahkan subscribe channel kami disini.
Tuhan Yesus Memberkati.